Broaden Mind; Pikiran terbuka, tindakan akurat. - Taufiq Amir
68
post-template-default,single,single-post,postid-68,single-format-standard,bridge-core-2.7.2,qode-page-transition-enabled,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-theme-ver-25.7,qode-theme-bridge,disabled_footer_top,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-6.6.0,vc_responsive

Broaden Mind; Pikiran terbuka, tindakan akurat.

Broaden Mind; Pikiran terbuka, tindakan akurat.

broaden mindKonsep ?Broaden Mind? menjelaskan bahwa emosi positif dapat membuka pikiran seseorang sehingga mampu melihat lebih kemungkinan tindakan dalam berbagai situasi. Dalam menghadapi satu masalah dan mencari solusinya, kita sangat memerlukan emosi positif. Apalagi kalau waktu yang dibutuhkan singkat, seperti yang banyak dialami oleh professional dalam berbagai bidang pekerjaan.

Para peneliti telah membuktikan fenomena ini dengan berbagai cara. Misalnya, penelitian di Universitas Toronto melakukan satu pengujian dengan meminta orang untuk mengingat moment-moment berkesan yang menyenangkan. Dari sini, ditemukan bahwa dengan lebih banyak emosi positif, lingkup perhatian visual seseorang lebih akan menjadi lebih luas sekaligus membuat orang lebih kreatif dengan tugas-tugas yang bersifat verbal. Penelitian yang sama juga menyimpulkan emosi positif memberikan solusi kreatif yang cepat atas masalah-masalah seseorang.

Satu penelitian di Universitas Cornel, yang menjadikan para dokter sebagai partisipan juga menunjukkan indikasi serupa. Para pasien sengaja diatur untuk membuat para dokter ini senang dengan memberikan hadiah kecil sebelum memulai analisisnya. Disimpulkan, para dokter mampu lebih baik mengintegrasikan berbagai informasi kasus penyakit tertentu dan cenderung tidak terpaku dengan gagasan-gagasan yang sudah ada sebelumnya yang kadang malah prematur.

Manajer yang di teliti oleh ilmuwan di UC Barkeley Haas School of Business juga memperkuat konsep broaden mind. Para manjaer yang memiliki emosi positif yang lebih besar, mampu menghasilkan koordinasi yang lebih baik dengan tim kerjanya dan dapat mengurangi usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan satu pekerjaan tertentu. Pada penelitian di Kellog School of Management, Universitas Nortwestern, lagi-lagi disimpulkan hal terkait. Dalam bernegosiasi sesuatu yang rumit, orang dengan emosi positif yang lebih berpotensi untuk bisa menghasilkan kata sepakat dan memperkuat jalinan hubungan di masa datang. Mereka terlihat lebih rasional dan tenang meski sekaligus memaksimalkan pencapaian.

Jadi, professional, apapun bidang pekerjaannya, dapat mengembangkan diri dengan memperbanyak emosi positifnya. Ini akan memperluas horizon cara pandang dan memperbanyak kemungkinan bertindak secara akurat. Prospek-prospek masa depan lebih mudah untuk dibayangkan, sementara di sisi lain, bila dibutuhkan, spontanitasnya akan membuat keputusan jitu segera diambil.